Minggu, 07 Oktober 2007

Beramal Sekecil Apapun

Suatu hari setelah Imam Ghazali wafat, seorang sahabatnya berjumpa beliau di dalam mimpi. (Orang-orang shaleh yang telah meninggal diberi kelebihan dapat berjumpa dalam mimpi oleh orang lain). Ditanyakan bagaimana keadaan sang imam setelah Allah memanggilnya. Imam Ghazali menceritakan bahwa Allah memberinya nikmat yang luar biasa, yang tak pernah terlintas di masa hidup beliau. Si sahabat menukas, sudah selayaknya Ghazali dirahmati Allah, mengingat perjuangan beliau semasa hidup. Beliau telah menulis buku yang banyak dipelajari kaum muslim (hingga saat ini), beliau juga pejuang Islam yang tak kenal lelah.
Namun apa jawab Imam Ghazali? Bukan karena itu Allah memberi rahmat. Dituturkannya pada suatu hari saat akan menulis, seekor lalat hinggap di pena beliau dan menghisap tinta di pena tersebut. Ghazali membiarkan lalat tersebut hinggap, menghisap pena hingga pergi sendiri tanpa mengusiknya. Kejadian itu yang membuat Allah merahmati beliau setelah wafat. Subhanallah.
Kita mungkin pernah mendengar, seorang wanita bekas pelacur yang dirahmati Alla, dijadikan ahli surga karena memberi minum seekor anjing. Di lain pihak ada wanita yang menjadi ahli neraka karena tidak memberi makan pada kucing peliharaannya.
Kita tidak pernah bisa menghitung amalan kita. Kita juga tidak pernah tahu amalan apa yang akan membuat Allah menyelamatkan kita atau perbuatan apa yang justru menjerumuskan kita. Tidak ada kata lain, berbuat baiklah sekecil apapun dan tinggalkan menganiaya sekecil apapun. Semoga Allah memberi kekuatan dan bimbingan, Amin. (disarikan dari tafsir Al Mishbah, MetroTV)